Monday, 6 February 2012

RAHMA DAN KUCING

Sama Rahma Marsanti iseng-iseng. Gak ada kerjaan. Akhirnya lembur bikin kembang dari kertas origami. Sambil melipat dan menguthek-uthek kertas origami, si Rahma mulai bercerita tentang kisahnya dan kucing.

Rahma : Nenek ane tu punya kucing, ukh. Sayangnya udah mati. Digebukin tetangga. Gara-garanya makan kelinci peliharaan tetangga.

Saya : O,ya?

Rahma : Iya. Kasihan ukh. Gara-garanya si kucing diajarin sama kucing garong. Padahal kucing nenek ane aslinya baik loh. Tiap kali dikasih makan dia selalu mendahulukan anak-anaknya.

Saya : Itsar gitu ya ukh.

Rahma: Iya. Riwayat kucing itu mengenaskan. Gak Cuma dia, tapi juga anak-anaknya.

Saya : (diam menyimak dengan baik)

Rahma: Waktu ane kecil, anaknya si kucing tersebut ane masukin kardus ukh. Lagi asik mainan anak kucing dalam kardus, ibu ane pulang dari sekolah, bawa oleh-oleh. Ane langsung lari ke ibu. Dan  melupakan anak kucing tersebut. Beberapa tahun kemudian saat ane bongkar-bongkar kardus, ane menemukan jasad si anak kucing.

Saya: (glek, kejam juga si Rahma kecil ini). Emang kucing nenek anti anaknya berapa ukh?

Rahma: Wah, berapa ya. Anaknya banyak ukh. Karena yang ngecengin juga banyak…

Saya : (yiaaaaaaa)

sumber gambar klik DISINI
Load disqus comments

0 comments