Friday, 13 January 2012

SAYA, RAHMA, DAN JAS HUJAN

Entah kenapa setiap kali saya pergi dengan Rahma Marsanti, saya tidak bisa menahan gejolak yang satu ini. Saya selalu tidak bisa untuk tidak mengusili dia. Padahal saya sudah mau insyaf. Dan ternyata sore ini kumat lagi.

Ceritanya kami lagi studi banding, berkunjung, menyambangi dan menyatroni Gramedia Slamet Riyadi.

Langsung saja beberapa jam kemudian ketika sudah masuk waktu Maghrib, kami segera ke kasir dan membayar buku masing-masing. Berhubung di luar masih hujan, akhirnya memutuskan untuk Shalat Maghrib di Musholla Gramedia. Selesai shalat kami menuju parkiran. Hemmm, masih hujan juga ternyata, sambil memandang ke arah luar.

Tapi kami memilih untuk langsung melanjutkan pengembaraan selanjutnya yaitu makan. Mau tidak mau kami harus menerjang hujan yang lumayan. Alhamdulillah bawa jas hujan masing-masing. Untungnya tadi saya sempat pinjam jas hujan punya si Nunung (adik kost). Kejadian sotoy itu bermula...

Saya mengeluarkan jas hujan dari tas, lalu dengan gaya cool berusaha memakainya. Dan Rahma ternyata sudah menyadari dan hafal akan perbuatan saya dalam memakai jas hujan. Nyanthol. Ya pasti saat memasukkan kepala pada tudung jas hujan selalu nyanthol, lebih tepatnya karena ke-canthol kacamata saya. Walhasil saya megap-megap.

“Ukhti Rahma, ukhti Rahma, keluarkan kepala saya, “ saya panik.

“Kacamatanya dilepas dulu ukh,” kata Rahma memberi solusi tapi dengan nada cekikikan.

Dan saya berusaha melepas kacamata saya.

Beberapa saat kemudian saya bisa terlepas dari jeratan tudung jas hujan.

“Memangnya kalau anti gak pakai kacamata gak kelihatan ukh,” tanya Rahma

“Kelihatan sih ukh, tapi biasanya yang jelek jadi cakep, dan yang cakep jadi jelek, “jawab saya ngasal.

Eh, si Rahma ketawa-tawa.

Saya kemudian masih merapikan jas hujan yang saya kenakan. Tampaknya bagian belakang masih belum menutup penuh tas ransel saya. Saya berusaha merapikan bagian belakang jas hujan semampu jangkauan tangan saya sambil berkata, “Ukhti Rahma, lihatin sayap saya nih udah bener belum.”

Si Rahma ketawa lagi sambil mengangkat jempol tangan kanannya. “Sip ukh, ayo kita terbang.”

 

Solo, 13 Januari 2012
Load disqus comments

1 comments: