Monday, 26 December 2011

KATA MUTIARA ANIS MATTA

  • kalau cinta berawal dan berakhir karena Allah,

maka cinta yang lain hanya upaya menunjukkan cinta padaNya,

pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki:

selamanya memberi yang bisa kita berikan,

selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai.

 

  • dalam makna memberi itu posisi kita sangat kuat:

kita tak perlu kecewa atau terhina dengan penolakan,

atau lemah atau melankolik saat kasih kandas karena takdirNya

sebab di sini kita justru sedang melakukan

sebuah “pekerjaan jiwa” yang besar dan agung:

MENCINTAI

 

  • kalau cinta sudah terurai jadi laku,

cinta itu sempurna seperti pohon iman;

akarnya terhujam dalam hati,

batangnya tegak dalam kata,

buahnya menjumbai dalam laku.

 

  • ukuran ketulusan dan kesejatian cintamu

adalah apa yang kamu berikan padanya

untuk membuat kehidupannya menjadi lebih baik.

Maka kamu adalah air, maka kamu adalah matahari.

Ia tumbuh dan berkembang dari siraman airmu.

Ia besar dan berbuah dari sinar cahayamu.

 

  • Yang mereka cintai sesungguhnya adalah Allah,

adalah kebenaran, adalah misi hidup mereka.

Bukan orang atau benda atau bentuk apapaun.

Manusia hanya medan karya tempat cinta mengejawantah.

Maka Allah memberi mereka kelezatan demi kelezatan

setiap kali cinta itu mengejawantah.

 

  • Para pecinta sejati tak suka berjanji,

Tapi begitu mereka memutuskan untuk mencintai,

Mereka akan segera membuat rencana untuk memberi…

 

  • Perdamaian adalah maslahat kemanusiaan yang agung.

Tapi manusia tidak selalu mencintainya sejak awal.

 

  • Kalau energi tidak digunakan untuk kerja-kerja besar, maka perhatian kita segera tercurah kepada masalah-masalah kecil.

 

  • Tugas kita adalah menyalakan lilin, bukan mencela kegelapan.

 

  • Sebab, pohon kebesaran suatu ummat hanya dapat tumbuh

Di taman sejarah yang disirami air mata kesedihan dan darah pengorbanan

Load disqus comments

0 comments