Mawar kemudian mengirimkan sms sebanyak 3 karakter tersebut kepada teman-temannya. Tak bisa tidur ia malam itu meski lelah sudah badannya setelah seharian beraktivitas di kampus. Entah mengapa malam ini Mawar merasakan rindu teramat pada teman-teman “ngaji”-nya yang biasa disebut bunga-bunga cinta, bunga-bunga surga oleh Mbak Yasmin. Terakhir Mawar bertemu Sakura, Wijaya Kusuma, Nusa Indah dan Mbak Yasmin seminggu sebelum lebaran. Pun dengan Dahlia, Dandelion, Petunia, dan Nanga tak kurang dari 4 bulan mereka tak bertemu.
Mawar memejamkan mata sembari berbaring di atas tempat tidur, lampu kamar telah ia matikan. Tanpa sadar butiran bening satu persatu jatuh, mengalir membelai pipinya. “Saudariku, sedang apakah kalian? rindukah kalian padaku?”, tanya Mawar dalam hati. Gadis itu menarik nafas panjang. Berusaha untuk husnudzon dengan keadaan saat ini ketika Mbak Yasmin sulit dihubungi, begitu pula Sakura, Dahlia, Dandelion, Nanga.
Senyum Mawar mulai mengembang ketika sms dari Wijaya Kusuma masuk, meskipun hanya gambar template senyum. Ya, tak lebih dari itu. Kemudian balasan sms dari Petunia “ luph you too”. Bunga-bunga lain mungkin telah lelap malam itu atau bahkan mungkin masih ada yang beraktivitas. Mawar sadar teman-temannya tersebut bukan orang sembarangan di kampus. Mereka adalah orang-orang luar biasa, punya posisi penting di lini masing-masing. Tak jarang pula yang double, tripel, bahkan multiple.
Ingatan Mawar berkelebat, memutar kembali kejadian-kejadian yang pernah dilakoni bersama teman-temannya. Tak perlu menuangkan memori ke dalam Pensive ala Dumbledore. Allah telah men-setting kapasitas memori otak kita dengan apik. Tak ada yang bisa menandingi ciptaanNya. Indah.
Mawar ingin segera meng-khatam-kan rindu ini. Rindu mengeja tiap tetesan ilmuNya. Semoga tak lupa bagaimana memainkan nada-nada dalam rabithah. Semoga tak lupa bahwa setiap episode dalam hidup adalah skenario terbaikNya.
Solo, 8 Oktober 2010
Kamar Kost, 21:36
0 comments