Friday, 3 February 2012

Kacamatakuuuuu....

Ternyata ini memori tanggal 11 Juni tahun 2008. Dilihat dari detail poto-nya. Cerita ini menggambarkan saat-saat jadul saya dengan M, W, L, P, U inisial aja semua, hihi.

Hari itu niatnya piknik ke Kemuning, daerah perkebunan Camelia sinensis, di Kabupaten Karanganyar, tetangganya Solo. Kami berangkat ber-6, berpasang-pasangan. Saya dengan M, si L dengan P, dan si U dengan si W.

Sudah membawa banyak bekal. Si U sudah bela-belain masak nasi lengkap dengan lauknya. Dan saya membawa satu kaleng wafer cokelat Nissin.



Sampai di Kemuning nggak tau mau ngapain. Ngiter-ngiter aja di sepanjang kebun teh. Sepertinya saya dan si M jauh meninggalkan teman-teman kami. Sehingga saya dan M memutuskan berhenti. Malah ada tukang cilok akhirnya jajan cilok. Teman-teman yang lain masih belum mengetahui keberadaan saya dan si M, tapi ya tetap sms dan telpon. Dan beberapa menit kemudian mereka menemukan kami. Akhirnya kami ber-6 jajan cilok. Padahal saya dan si M sudah selesai ronde pertama. Wkwkwk. Puas njajan cilok, ternyata sudah masuk waktu dzuhur.



Tancap gas nyari masjid. Akhirnya dapet, di sekitar rumah penduduk. Cessss, airnya duiingin banget. Selesai shalat dzuhur (masih di Masjid) saya merasa ada yang hilang. Kacamata. Saya bongkar tas saya, gak ada. Di tas mukena juga gak ada. Panik. Teman-teman juga. Seingat saya tadi waktu njajan cilok, ntu kacamata saya centhelkan di jaket. Hiks.

Akhirnya teman-teman ngajakin balik ke TKP kita makan cilok tadi. Heu. Mencari di sepanjang jalan. Di sela-sela pohon teh. Gak ada…... Hiks. Hilang kacamatakuuuuuu.

Tak ingin berlarut dalam kesedihan yang begitu mendalam (ceile) kami melanjutkan perjalanan. Nyari tempat yang pas untuk makan siang. Akhirnya dapet tempat di antara pohon-pohin teh. Sepi. Sejuk.

Habis mamam. Poto-poto dulu. Trus kami duduk melingkar membahas sesuatu. Berhubung diiringi angin semilir, ketika teman-teman yang lain berdiskusi saya malah tidur. Hihihi….

Epilog:

Susah juga mengingat-ingat memori yang hampir 4 taun sodara-sodara. Singkat cerita keesokan harinya saya ditelpon oleh W dan L. Mereka nanya mata saya minus berapa. Ternyata mereka udah di optik dan mau membelikan saya kacamata baru. Jadi terharu T_T. Tisyu dong tisyu. Tapi saya gak mau, ini kan murni kesalahan saya, ngapain mereka jadi ikut-ikutan mau ngganti kacamata saya. I’m okay. Meski akhirnya seminggu kemudian harus ngampus tanpa kacamata @_@.

 
Load disqus comments

2 comments