Saturday, 28 January 2012

Rahma dan JCPP

Selama 3 hari 2 malam, tanggal 22-24 Januari lalu, saya mendapat kunjungan dari dua sahabat saya Rahma Marsanti dan Dhian Nurma. Agenda di rumah saya gak jauh dari ngacak-acak dapur dan nggiling (baca: makan) yiaaa. Saya cukup banyak mengkolesksi buku di rumah. Sebelum Rahma dan Dhinu balik ke Solo, walhasil mereka “menculik” buku-buku saya. Kalau si Dhinu membawa 2 buku karangan Tere Liye, Burlian dan Ayahku (Bukan) Pembohong. Sedangkan Rahma memilih buku Jalan Cinta Para Pejuang karya Salim A. Fillah. Sepertinya buku JCPP berkesan banget buat Rahma, sampai-sampai dia lembur baca tu buku, begadang. Seperti begadangnya dia waktu ngerjain tugas Studio Perancangan Arsitektur 7 kali yeee. Nih, curcol-nya Rahma pas lembur baca buku JCPP.

27 Januari, 02.31 WIB

Menjelang sepertiga malam, masih belum bisa tidur karena kebanyakan minum kopi (2 gelas) dan sepertinya juga belum pengen tidur. Masih ada beberapa lembar halaman sebelum buku jalan cinta para pejuang khatam…

Sejenak berpikir, akan jadi apakah kita 5 atau 10 tahun mendatang? Semuanya tak pernah lepas dari proses yang kita jalani, dan semua itu akan jelas kalau ada visi dan misi.

Saya membayangkan ukhti Mega jadi penulis, dosen sekaligus ibu rumah tangga. Kira-kira masih bisa ngacak-acak dapur bareng-bareng gak ya??

27 Januari,  03:34

Buku JCPP-nya keren ukh, gak salah kemaren saya minjem itu. Makna keikhlasan bukan keterterimaan tapi pengoptimalan menuju visi yang lebih tinggi. Semua hanya titipan, menjadi tuan atas rasa cinta, kesadaran, kisah Ali, semuanya bagus. Jadi pengen punya sendiri.


 

By the way buat Rahma sayang, buku New Quantum Tarbiyah (Sholikhin Abu Izzuddin) dan Tarbiyah Madal Hayah (Asri Widhiarti) punya saya jangan lupa dibalikin yaaa. Udah bertahun-tahun tuh.

 

Load disqus comments

5 comments