Kemaren saya dan 2 temen saya Ketty dan Mimid maen-maen ke Jalan Yos Sudarso Solo. Daerah ini merupakan daerah pergrosiran. Mulai dari grosir boneka, grosir mainan, grosir alat rumah tangga, grosir aksesoris wanita, grosir alat tulis, de el el.
Awalnya kami nyamperin grosir aksesoris wanita. Cukup lama juga karena ngiler liat pernak-pernik. Gelang, kalung, bros, jam tangan, dompet, tas, manik-manik, jilbab, cincin, parfum dan masih banyak lagi.
Setelah itu kami menuju grosir alat tulis kantor. Si Mimid mau beli kertas payung untuk membungkus barang-barang kirimannya. Maklum dia juragan bisnis online baju muslim.
Kemudian tibalah detik-detik memalukan itu.
Kertas payungnya berhubung barang grosiran jadinya harganya miring, 25.000 perak. Pas ke kasir. Si mimid mengeluarkan kartu kreditnya.
Mimid : menyerahkan kartu kredit ke kasir dengan tampang tak berdosa
Saya dan Ketty: (rada bingung, belanja dikit ngapain pakai kartu kredit)
Kasir: gak bisa mbak. Gak punya uang ya (dengan nada tinggi)
Saya dan Ketty : (syakit @_@)
Mimid: (bingung dan nanya ke saya) Mega ada uang gak? 25 ribu aja
Saya: (ikutan panik, buka dompet nyari uang, untungnya masih ada uang cash)
Dan hari itu saya menjadi dewi penyelamatnya mimid. Habis dari Queen sih, uangnya habis buat belanja aksesoris. Mana mimid gak bawa uang cash, si ketty juga.
Hiyaaaa. Setelah keluar dari toko penuh kenangan itu, dan sampai sekarang kami bertiga pun masih terngiang-ngiang dengan kata-kata kasirnya “Gak punya uang ya?” Hemmmmm….. serasa “mak jleb-jleb dihati”.
Dari cerita tersebut diatas, pesan saya:
“ Jika anda pergi berbelanja dengan hanya sedikit membawa uang cash, pastikan teman belanja anda membawa lebih banyak membawa uang cash.” Salam keren.
Selamat berbelanja
10 comments